Kamis, 12 Januari 2012

Psikologi Pendidkan


  • 1. PSIKOLOGI PENDIDIKAN Pengarang: Drs. Ahmad Thonthowi Jumlah Halaman: 141 Halaman Tahun Terbit: 1993 Penerbit: Angkasa Bandung Disusun Oleh: Novitri Komalasari NIM: 2009031115 Kelas: Biologi I.D
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Psikologi terdiri dari dua kata yaitu “psyche” artinya roh atau jiwa dan “logos” yang artinya ilmu. Jadi psikologi berarti ilmu jiwa. Dapat dikatakan bahwa psikologi itu ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme dalam hubungan dengan lingkungan.
  • 3. Refleksi: Pengertian tingkah laku di sini mempunyai arti luas meliputi tingkah laku yang nyata seperti berbicara, membaca, tertawa, juga tingkah laku tidak nyata seperti berpikir, mengingat dan merasakan.
  • 4. BAB II PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BEBERAPA IMPLIKASINYA Psikologi pendidikan sebagai cabang psikologi Psikologi pendidikan sebagai suatu studi ilmiah Psikologi pendidikan merupakan ilimu pengetahuan yang dipraktekkan Objek, tujuan dari psokologi pendidikan
  • 5. Psikologi pendidikan adalah suatu cabang psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia atau anak didik dalam situasi pendidikan. Psikologi pendidkan mempelajari objeknya secara ilmiah, yaitu memenuhi prosedur dan syarat ilmu pengetahuan. Jadi dapat dikatakan psokologi pendidikan merupakan suatu studi ilmiah. Jika kita memperhatikan psikologi pendidikan sebagai cabang psikologi, maka itu lebih merupakan ilmu pengetahuan yang dipraktekkan. Objek psikologi pendidikan adalah tingkah laku anak didik dalam situasi pendidikan. Tujuan utamanya yaitu penerapan secara nyata dalam pemecahan masalah tertentu.
  • 6. Refleksi: Semoga di BAB ini dapat memberi informasi bagi semuanya yang tidak mengetahui implikasi-implikasi tentang psikologi pendidikan.
  • 7. BAB III PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Pertumbuhan diartikan sebagai proses perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran sebagai akibat dari perbanyakan sel-sel. perkembangan merupakan rangkaian perubahan-perubahan yang bersifat progresif serta teratur dari fungsi-fungsi, baik jasmaniah maupun rohaniah. Dalam psikologi, pertumbuhan lebih tepat digunakan untuk menyebutkan perubahan jasmiah, misalnya badan. Agar terwujud sebagai fungsi, perkembangan harus terpenuhi dengan dua faktor yang bekerja sama, yaitu mengalami kematangan dan mengalami pelajaran berbicara.
  • 8. Refleksi: Pertumbuhan dan perkembangan ini bisa dicontohkan atau dapat dilihat pada pertumbuhkembangan anak, dimana terdapat fase-fase seperti fase dimana anak dapat berjalan dan berbicara.
  • 9. BAB IV HEREDITAS DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN Hereditas merupakan proses penurunan faktor-faktor atau gen-gen melalui plasma benih. Lingkungan adalah semua faktor yang terdapat di luar diri anak dan yang mempunyai arti bagi perkembangannya serta senantiasa memberikan pengaruh. Dalam psikologi, pertumbuhan lebih tepat digunakan untuk menyebutkan perubahan jasmiah, misalnya badan. Agar terwujud sebagai fungsi, perkembangan harus terpenuhi dengan dua faktor yang bekerja sama, yaitu mengalami kematangan dan mengalami pelajaran berbicara.
  • 10. Refleksi: Sebagai telah disebutkan di atasa bahwa hereditas bersifat konstan dan lingkungan pendidikan terus-menerus bertambah pengaruhnya.
  • 11. BAB V BEBERAPA TINGKAH LAKU ANAK DIDIK YANG PENTING DALAM PROSES PENDIDIKAN Motif-motif merupakan suatu faktor yang penting dalam pendidikan, sehingga sering dikatakan bahwa tindakan yang sadar yang dilakukan oleh anak didik. Berfiki berfikir merupakan tingkah laku simbolis karena seluruh aktivitas ini berhubungan dengan pergantian hal-hal yang konkret. Intelegensi . Seperti aktivitas mental lainnya, intelegensi atau aktivitas intelegensi juga memegang peran penting dalam pendidikan. Karena intelegensi ini lebih dititikberatkan sebagai potensi kesanggupan berfikir seseorang. Perasaan dan emosi
  • 12. Refleksi: Dalam proses pendidikan anak akan dibutuhkan motif-motif si anak untuk belajar, juga cara berpikir yang intelegensi anak. Perasaan dan emosi juga penting dalam proses pendidikan anak.
  • 13. BAB VI BELAJAR Dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar adalah merupakan aspek dari proses pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar mengajar merupakan proses yang dasar dalam pendidikan di sekolah. Belajar mengajar merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru, sedangkan belajar dilakukan oleh pihak murid.
  • 14. Refleksi: Proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah. Yang berepran sebagai pendidik juga bukan hanya guru tetapi orang tua pun dapat menjadi pendidika di lingkungan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar