1. BAB I<br />PENDAHULUAN<br />Latar Belakang<br
/>Islam adalah Agama yang sempurna, karena ia adalah system hidup
yang diturunkan oleh Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, hal ini
didasarkan pada firman Allah SWT : “Pada hari ini Aku sempurnakan bagimu
agamamu dan Aku cukupkan atasmu nikmat-Ku, dan Aku ridhai Islam sebagai
aturan hidupmu.” (QS. 5:3). Oleh karena itu aturan Islam haruslah
mencakup semua sisi yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya.
Demikian tinggi, indah dan terperinci aturan Sang Maha Rahman dan Rahim
ini, sehingga bukan hanya mencakup aturan bagi sesama manusia saja,
melainkan juga terhadap alam dan lingkungan hidupnya.<br />Di era
globalisasi sekarang ini dunia dihadapi berbagai masalah, salah satunya
adalah pemanasan global yang dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan
terhadap lingkungan sekitar kita. Karena pemanasan global, polusi, hutan
yang berkurang, pasokan terbatas sumber daya alam, orang menjadi sadar
akan pentingnya menjaga lingkungan. Sampah di lingkungan yang
mempengaruhi udara, air, tanah, hewan, tumbuhan dan manusia. Apabila
kita menggunakan lingkungan sebagai limbah, kita mengambil tanah dari
alam liar, polusi lingkungan, dan menguras sumber daya alam. Maka
sedikit demi sedikit alam yang ada di sekitar kita akan berubah menjadi
tampat yang tak pernah akan kita impikan untuk anak cucu kita
nanti.<br />Tujuan.<br />Mengetahui penyebab terjadinya
kerusakan ekosistemMengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan
ekosistemDapat mengerti dan memahami pentingnya ekosistem dalam
kehidupanDapat memahami bagaimana upaya-upaya pelestarian ekosistemBAB
II <br />PEMBAHASAN<br />Ekosistem<br />Pengertian
EkosistemE<br />kosistem adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi. Ekosistem. Ekosistem adalah suatu komunitas
tumbuhan, hewan dan mikroorganisme beserta lingkungan non-hayati yang
dinamis dan kompleks, serta saling berinteraksi sebagai suatu unit yang
fungsional. Manusia merupakan bagian yang terintegrasi dalam ekosistem.
Ekosistem sangat bervariasi dalam hal ukuran – dapat berupa genangan air
pada suatu lubang pohon hingga ke samudera luas.<br />(Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem)<br />Ilmu yang mempelajari
ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa
Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal,
dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh
Ernst Haeckel (1834-1914).<br />Ekologi merupakan cabang ilmu yang
masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi,
ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya.
Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan
kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan
benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. <br
/>Satuan Makhluk Hidup dalam EkosistemIndividuIndividu adalah satu
makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah
pohon.<br />PopulasiPopulasi adalah kumpulan individu sejenis yang
dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun
waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas
meja.<br />KomunitasKomunitas adalah kumpulan beberapa macam
populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya
komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.<br
/>EkosistemEkosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang
membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya.
Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk
tidak hidup yang terdapat di dalamnya.<br />BiomaBioma adalah
suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. <br
/>BiosferBiosfer adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang saling
berhubungan dan membentuk sistem yang lebih besar lagi.<br
/>Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi
ekosistem buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem
yang terbentuk secara alamiah, tanpa campur tangan manusia. Contohnya
rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem sengaja dibuat manusia maka
disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam, waduk
dan akuarium.<br />Komponen EkosistemKomponen ekosistem terdiri
atas :<br />1. Komponen Biotik terdiri dari:<br />Produsen
adalah organisme yang dapat menghasilkan makanan dan penyedia makanan
untuk makhluk hidup yang lain.Konsumen adalah organisme yang tidak dapat
membuat makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain dalam hal
makanan.Pengurai adalah organisme yang menguraikan organisme mati.
Contoh pengurai adalah jamur dan bakteri.2. Komponen Abiotik terdiri
dari: Cahaya matahariTanahAirUdaraSuhuKelembabanKedua komponen tersebut
berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang
teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri
dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen
biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir,
batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.<br />Interaksi
Antara Komponen EkosistemDidalam ekosistem, komponen biotik dan abiotik
merupakan komponen pokok ekosistem yang dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya. Antara komponen biotik dengan abiotik saling mempengaruhi.
Hubungan antarkomponen dalam ekosistem tersebut disebut hubungan
ekologi. <br />Kondisi yang Memengaruhi Perubahan Ekosistem<br
/>Pernahkah terbayang oleh kamu, seperti apakah keadaan bumi pada
masa lalu? Samakah dengan keadaan sekarang? Sejalan dengan perubahan
waktu, lingkungan selalu mengalami perubahan. Lingkungan merupakan
segala sesuatu yang berada di luar individu. Jika kita berada di
sekolah, maka lingkungan kita adalah segala sesuatu yang berada di
sekolah. Makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi
antara makhluk hidup dan tak hidup dalam suatu tempat tertentu disebut
ekosistem. Jika suatu lingkungan mengalami perubahan maka ekosistem yang
terdapat di situ akan mengalami perubahan juga. Perubahan lingkungan
dapat terjadi secara alamiah dan perubahan yang diakibatkan oleh
kegiatan manusia.<br />Perubahan Ekosistem secara Alamiah<br
/>Akhir-akhir ini sering terjadi bencana alam berupa gunung meletus
atau gempa bumi. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat menyebabkan
terjadinya perubahan ekosistem. Misalnya, di hutan sekitar Gunung Merapi
di Jawa Tengah banyak hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya yang
hidup di sana. Jika terjadi gunung meletus di Gunung Merapi maka makhluk
hidup di sana akan banyak yang mati. Begitu pula dengan bencana alam
gempa yang terjadi di Indonesia. Dengan peristiwa alam yang terjadi,
ekosistem akan berubah secara drastis. Dalam sebuah ekosistem, jika
salah satu makhluk hidup berkurang makan akan mempengaruhi keadaan
makhluk hidup yang lainnya. Peristiwa alam lain yang juga dapat merusak
kesimbangan ekosistem adalah kebakaran hutan. Baik disengaja maupun
tidak sengaja kebakaran hutan mengakibatkan kerusakan ekosistem yang ada
di dalamnya. Bahkan dapat memusnahkan makhluk hidup yang ada di
dalamnya.<br />Perubahan Ekosistem Akibat Perbuatan Manusia<br
/>Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah
satu cara untuk memenuhi kebutuhannya, manusia memanfaatkan alam dan
lingkungannya. Namun pemanfaatannya secara berlebihan tanpa memikirkan
akibatnya. Apa saja kegiatan manusia yang dapat menyebabkan perubahan
ekosistem bahkan kerusakan ekosistem. <br />Pencemaran.
(pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan
industri.<br />Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase
atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran
sungai dan dampak pengrusakan hutan.<br />Terjadinya tanah
longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.<br
/>Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)<br
/>Perburuan liar.<br />Merusak hutan bakau.<br
/>Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.<br />Pembuangan sampah
di sembarang tempat.<br />Bangunan liar di daerah aliran sungai
(DAS)<br />Pengaruh Penggunaan Bahan Kimia terhadap
Lingkungan<br />Kerusakan lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini
sudah tergolong sangat parah. Pencemaran lingkungan sudah terjadi di
hampir wilayah. Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki tingkat
kerusakan lingkungan yang tinggi. Selain akibat dari peristiwa alam dan
ulah manusia yang sengaja merusak lingkungan untuk kepentingan pribadi,
penggunaan bahan kimia di lingkungan sekitar kita, tanpa kita sadari
dapat merusak lingkungan dan ekosistemnya. Misalnya, penggunaan pupuk
buatan yang tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya. Petani biasanya
menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanaman. Karena keinginan untuk
menghasilkan produksi pertanian yang tinggi maka patani tidak jarang
menggunakan pupuk secara berlebihan. Walaupun diberikan dalam jumlah
banyak, namun tanaman pertanian memiliki kemampuan sendiri dalam
menyerap pupuk. Akibatnya kelebihan pupuk tersebut akan mengendap di
dalam tanah. Jika terjadi hujan, maka pupuk yang tidak digunakan itu
akan ikut dalam aliran air. Misalnya, aliran air itu bermuara di sungai
atau danau. Pada mulanya pupuk yang berada di dalam danau ini akan
menyuburkan tanaman air. Namun, jika jumlahnya sangat banyak pertumbuhan
tanaman air tersebut menjadi tidak terkendali. Dengan pertumbuhan yang
tidak terkendali dari tanaman air akan menutup perairan sehingga
merintangi atau mengganggu transportasi air, mempercepat pendangkalan
perairan, menyumbat saluran irigasi serta instalasi pembangkit listrik
tenaga air.<br />Upaya Pelestarian Ekosistem.<br
/>Melestarikan ekosisterm merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin
negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita
sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan
lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing.<br />Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat
besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi
anak cucu kita kelak. Usaha pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil
dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan
ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang
sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara
bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.<br />Adapun
ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai
berikut:<br />Menjamin pemerataan dan keadilan;Menghargai
keanekaragaman hayati;Menggunakan pendekatan integratif;Menggunakan
pandangan jangka panjang;Upaya yang dilakuukan Pemerintah.Pemarintah
sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki
tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya
pelestarian ekosistem. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara
lain:<br />Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang
mengatur tentang Tata Guna Tanah.Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982,
tentang Ketentuan-ketentuan PokokPengelolaan Lingkungan
Hidup.Memberlakukan Peraturan Pemerintah Rl No. 24 Tahun 1986, tentang
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).Pada tahun 1991, pemerintah
membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan
pokoknya:Menanggulangi kasus pencemaran.Mengawasi bahan berbahaya dan
beracun (B3).Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon. 2. Upaya
Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah Sebagai
warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing.Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat
berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:<br />a.
Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)<br
/>Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa
yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan
lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada
hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan
bumi. Upaya pelestaran tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan
kegiatan menanam pohon atai; penghijauan kembali (reboisasi) terhadap
tanah yang semula gundul.<br />b. Pelestarian udara<br
/>Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap
organisme bernapas memerlukan udara. Kita mengetahui bahwa dalam Udara
terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.Udara yang
kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran
menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini
sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap orgarnisme. Maka
perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar
tetap bersih, segar, dan sehat.<br />Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:<br
/>Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar
kitaMengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,
baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari
knalpot kendaraan dan cerobong asapMengurangi atau bahkan menghindari
pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer,
sehingga mengakibatkan la )isan ozon menyusut dan menyebabkan
meningkatnya suhu udara. Pemanasar global terjadi di antaranya karena
makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.c. Pelestarian hutan<br
/>Eksploitasi hutan yang terus menerus berlanfjsung sejak dahulu
hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, Padahal hutan
merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan
hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga
penghasil oksigen, penahan lapisan timah, dan menyimpan cadangan
air.<br />Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan
hutan:<br />Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang
gundul.Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.Menerapkan
sistem tebang pilih dalam menebang pohon.Menerapkan sistem tebang-tanam
dalam kegiatan penebangan hutan.Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka
yang nelanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.d. Pelestarian laut
dan pantai<br />Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber
daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan
karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,
pengrusakan hutan bakau, meiupakan kegatan-kegiatan manusia yang
mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadhya abrasi yang mengancam
kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan ;)akau di sekitar
pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.<br
/>Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan
dengan cara: <br />Melakukan reklamasi pantai dengan menanam
kenbali tanaman bakau di areal sekitar pantai.Melarang pengambilan batu
karang yang ada di sedtar pantai maupun di dasar laut, karena karang
merupakan habitat ikan dan tanaman aut.Melarang pemakaian bahan peledak
dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.Melarang pemakaian pukat
harimau untuk mencari ikan.e. Pelestarian flora dan fauna<br
/>Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungai antara manusia,
hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya.<br />Terputusnya salah satu
mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam
kehidupan.<br />Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna
merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah:<br />1) Mendirikan cagar alam dan suaka
margasatwa.<br />2) Melarang kegiatan perburuan liar.<br
/>3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.<br />BAB III <br
/>PENUTUP<br />KESIMPULANEkosistem adalah suatu sistem ekologi
yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi.<br />Perubahan lingkungan dapat terjadi
secara alamiah dan perubahan yang diakibatkan oleh kegiatan
manusia.<br />Setiap orang harus melakukan usaha untuk
menyelamatkan lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing.<br />SARANPelaksanaan pembangunan sebagai kegiatan
yang makin meningkat mengandung risiko pencemaran dan perusakan
lingkungan, sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi
penunjang kehidupan dapat pula rusak karenanya. Hal semacam itu akan
merupakan beban sosial, karena pada akhirnya masyarakat dan
pemerintahlah yang harus menanggung beban pemulihannya. Terpeliharanya
ekosistem yang baik dan sehat merupakan tanggungjawab yang menuntut
peran serta setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan daya dukung
lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan yang bijaksana harus dilandasi
wawasan lingkungan sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan
menjadi jaminan bagi kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar